Masyarakat Sikucua Barat Minta Leonardy Perjuangkan Fasilitas Pendukung

0

Sikucua Barat, CanangNews – Masyarakat Nagari Sikucua Barat, Kecamatan V Koto, Kabupaten Padang Pariaman, terkesan sangat gembira dengan kedatangan Senator H Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa SIP MH. Banyak harapan yang disampaikan dalam pertemuan dengan Walinagari, Badan Musyawarah (Bamus), Sekretaris Nagari, Walikorong, perangkat dan staf nagari, beserta elemen masyarakat di nagari itu, Senin, 8 Februari 2021.

“Beginilah nagari kami Pak Leonardy, masih terkategori nagari tertinggal. Jalan utama di nagari kami masih banyak yang berupa jalan tanah. Bahkan, Korong Aie Sonsang Durian Angik hingga kini masih terisolir sehingga anak sekolah dasar di sana harus berjalan kaki sejauh 4 kilometer ke sekolahnya yang berada di Alahan Tabek,” ungkap Walinagari Sikucua Barat, Rapi’i SE.

Ia menyebutkan, nagarinya yang berpenduduk 4m000 jiwa dengan 900 kepala keluarga (KK) itu butuh sekali pengaspalan jalan dari Korong Alahan Tabek, tepatnya beberapa ratus meter dari Kantor Walinagari ke Korong Marunggai. Panjangnya sekitar 1,6 kilometer. 

Selain itu, juga jalan ke Koto Panjang sejauh 1,5 kilometer. Keberadaan ruas jalan ke Koto Panjang ini bakal membuat masyarakat Sungai Geringging dan sekitarnya lebih dekat ke Pariaman dibanding melewati Sungai Limau.

"Akses jalan sangat diharapkan oleh masyarakat kami. Dari tahun ke tahun itu saja harapan yang terlontar dari bibir masyarakat. Jadi, begitu mendengar kabar kedatangan Pak Leonardy, masyarakat nagari menumpangkan harapan mereka kepada kami untuk Pak Leonardy sampaikan ke pihak-pihak terkait," ujar Rapi’i.

Bukan hanya itu, masyarakat Sikucua Barat yang umumnya bertani menumpangkan harapan lebih tinggi. Petani harus merasakan ancaman gagal panen jika bendungan Lubuak Kuning yang tergerus air bah tidak segera diperbaiki. Lebih kurang 40 hektar sawah yang terancam gagal panen. 

“Jika diambil perbandingan, sawah di nagari kami luasnya 70 hektar. Artinya, hampir 60 persen sawah yang terancam gagal panen tersebut. Dampak secara perekonomian sangat berat jika kondisi ini dibiarkan,” ungkap walinagari.

Menurut Rapi’i, bendungan tersebut awalnya dibangun dengan APBD Provinsi Sumbar. Mereka mengadu ke PSDA Sumbar dan pihak dinas telah dua kali berkunjung dan menyatakan akan mengusulkannya lewat dana alokasi khusus (DAK).

Kesulitan di bidang pertanian ini juga dikeluhkan Ketua Bamus Sikucua Barat Junaidi Rangkayo Basa dan penyuluh swadaya Sefia. Kondisi diperparah oleh hama serta kelangkaan dan mahalnya harga pupuk. Malah Junaidi lebih tegas lagi. “Hanya 20 persen sawah yang bisa dimanfaatkan saat ini,” ungkapnya.

Camat V Koto Kampung Dalam, Vemi Tulalo S Sos membenarkan kondisi yang menimpa nagari pemekaran di wilayah kerjanya itu. Akses jalan memang sangat diharapkan oleh mereka. 

Menurutnya ada beberapa akses jalan yang sangat prioritas. Digambarkannya pula bahwa akses jalan antar korong hanya bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua. Itu pun lebih banyak ruas yang sulit dilalui. “Harapan mereka tertumpang kepada Bang Leonardy karena telah sering diusulkan namun belum ada realisasinya. Dengan bantuan Abang, mudah-mudahan pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi lebih memperhatikan hal ini,” ujar Vemi Tulalo.

Menanggapi aspirasi masyarakat tersebut, Anggota Komite I Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) H. Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa SIP MH menyebutkan, harapan masyarakat Sikucua Barat perlu mendapat perhatian serius. Apalagi mengingat akibat yang dirasakan masyarakat dari sisi pereonomian mereka.

Leonardy menyebutkan, bahwa bendungan Lubuak Kuning beserta sejumlah jalan, irigasi dan normalisasi sungai dianggarkan pada masa kepemimpinannya di DPRD Sumbar. Dan sudah tepat jika bendungan itu diusulkan perbaikannya ke Dinas PSDA Sumbar. Usulan itu pun hendaknya dikawal oleh wakil rakyat dari daerah pemilihan Kabupaten Padang Pariaman.

Terkait jalan penghubung kabupaten yang melewati nagari itu, walinagari dan tokoh masyarakat bisa membina komunikasi yang harmonis dengan Anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman yang daerah pemilihannya dari Padang Pariaman 4 yang meliputi Padang Sago, Patamuan, V Koto Timur, V Koto Kampung Dalam dan VII Koto Sungai Sariak.

Leonardy mengingatkan agar tidak mengharapkan dana pokok pikiran dari anggota dewan saja. Melainkan arahkan kepada program dan kegiatan pembangunan yang bisa mereka perjuangkan untuk Sikucua Barat khususnya dan V Koto Kampung Dalam pada umumnya.

Ketua Badan Kehormatan DPD RI itu juga mengajak walinagari, perangkat beserta tokoh masyarakat di sana untuk mengembangkan produk unggulan nagari. Mendirikan Bumnag yang akan mengelola dan memasarkan produk unggulan tersebut. Keuntungan Bumnag bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Harapkan Akses Komunikasi

Sikucua Barat pun ternyata mengalami kesulitan dalam hal akses terhadap layanan komunikasi dan informasi. Jangankan untuk internetan, hubungan telpon pun kerap mengalami gangguan.

Anak-anak nagari memanfaatkan wifi nagari untuk kebutuhan belajar online mereka. Namun kondisi ini umumnya lebih banyak dimanfaatkan oleh pelajar yang dekat dengan kantor nagari. 

Walinagari sangat berharap agar warganya lebih dapat menikmati akses telpon dan internet. Dia pun sangat gembira mendengar uraian Leonardy tentang program digitalisasi desa yang dicanangkan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo).

Dia optimis untuk turut menikmati Digitalisasi Desa sesegeranya. Pasti sangat bermanfaat bagi kemajuan nagarinya. Dia menyatakan siap memenuhi persyaratan yang diminta.

Leonardy mengungkapkan, program digitalisasi desa ditujukan untuk 7.904 desa yang belum terlayani oleh komunikasi telpon dan internet.  Juga untuk mempercepat layanan internet pada 12.548 desa/kelurahan dari 83.218 desa/kelurahan di Indonesia.

Biasanya, penyedia layanan internet membeli tanah untuk tempat tower, membangun tower dan menyiapkan layanannya. Dan mereka tentu berhitung untung rugi. Untuk itu, Kemendes PDTT dan Kemkominfo melakukan percepatan layanan. Desa/nagari menyiapkan lokasi pembangunan tower, Kemendes membangun tower dan infrastruktur penunjang. Adapun Kemkominfo lewat Badan Akses Komunikasi dan Telekomunikasi Indonesia yang memberikan layanan beserta dukungan teknologinya.

“Melihat antusiasme walinagari, bamus dan tokoh masyarakat yang hadir dalam pertemuan ini, kita optimis Sikucua Barat bisa melewati validasi lapangan terkait lokasi, jumlah penduduk, kondisi geografis, ketersediaan listrik dan lainnya agar teknologi digital desa bisa mereka nikmati,” ungkap pria yang akrab dipanggil Bang Leo ini.

Leonardy menghimbau agar walinagari mempersiapkan perangkat nagari yang mampu memanfaatkan perangkat digital tersebut. Perangkat nagari yang mampu mentransfer ilmu, wawasan dan keahlian digitalnya secara terintegrasi dan berkesinambungan kepada masyarakat Sikucua Barat. Semua demi memberikan dampak positif bagi berbagai sektor kehidupan anak nagari, apakah di sektor pendidikan, layanan masyarakat, layanan kesehatan, perekonomian, pertanian dan sebagainya. (*/ZT)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top