124 Santri Se-Agam Laksanakan Khatam Alquran

0

Agam,Canangnews----- Sebanyak 124 santri di Kabupaten Agam, mengikuti khatam Al-Quran sebagai tanda telah selesainya mengikuti pendidikan belajar membaca Al-Qur’an.Santri-santri itu, tersebar di MDTA Al Mutaqin Jorong Batu Taba, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Baso sebanyak 16 santri, Mushalla Nur Maghrifah Surau Tabiang, Jorong Aro Kandikia Nagari Gaduik, Kecamatan Tilatang Kamang 23 santri.
Kemudian dari MDA Al Irsyad Parabek, Nagari Ladang Laweh, Kecamatan Banuhampu 27 santri dan MDA Assyakirin Taluak, Kecamatan Banuhampu sebanyak 58 santri.
Seperti biasanya, sebelum prosesi khatam dimulai, santri diarak sekeliling kampung melalui kegiatan pawai ta’aruf yang dilepas oleh Bupati Agam, diwakili camat masing-masing, Minggu (25/8).
Camat Baso, Surya Wendri mengapresiasi santri yang telah menyelesaikan belajar membaca Al-Quran yang ditandai dengan pelaksanaan khatam. Sehingga ini perlu diumumkan kepada masyarakat, supaya dapat menjadi motivasi bagi anak-anak lainnya.
“Untuk itu, kita minta orang tua atau mamak santri agar mendampingi anak kemenakannya dalam acara arak-arakan ini, agar masyarakat tau anak kemenakan siapa saja yang dikhatam,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Camat Tilatang Kamang, Ade Harlien. Dengan begitu akan menjadi suatu kebanggaan pula bagi pihak keluarga santri, karena telah mengajarkan anak kemenakannya membaca Al-Quran. Meski melalui MDA/MDTA, tapi mereka sudah berusaha mendidik dan menanamkan nilai-nilai Al-Quran di diri anaknya.
Sehingga, diharapkan kedepan akan lahir generasi yang Qur’ani dan berbudi pekerti, memiliki sopan santun serta menjadi kebanggaan bagi masyarakat khususnya keluarga santri.
“Hal ini sesuai dengan Gerakan Nagari Madani yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten. Bahwasannya salah satu tujuan program itu dilahirkan untuk menciptakan generasi yang Qur’ani dan berakhlakul kharimah,” pungkasnya.
Camat Banuhampu, Afdal menambahkan, khatam Al-Qur’an merupakan bagian dari mengaplikasikan gerakan Nagari Madani, di samping sudah menjadi budaya di Kabupaten Agam, khususnya di Banuhampu. (rel/bjr)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top