Lubukbasung,Canangnews----- Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Ir. Erniwati, MSP membuka acara pelatihan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di Aula Utama Kantor Bupati Agam, Kamis (25/7).
Erniwati mengatakan, KIM diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam upaya memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran informasi sebagai suatu sumber pengetahuan. Sekaligus, meningkatkan kemampuan untuk mengakses dan menyebarluaskan informasi.
“Keberadaan KIM dibentuk oleh, dari, dan untuk masyarakat yang secara mandiri serta kreatif mengelola informasi. Untuk itu, diharapkan kelompok ini menjadi sarana komunikasi antara pemerintah daerah dengan masyakat,” kata Erniwati.
Dijelaskannya, banyak yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, salah satunya dengan cara memberikan pengetahuan melalui pelatihan, bimbingan teknis, dan sosialisasi berbagai materi pokok kepada masyarakat secara langsung.
“Pemerintah sebagai regulator, fasilitator membuat kebijakan publik, juga sebagai katalisator untuk menggerakan, memberdayakan segala potensi serta partisipasi seluruh lapisan masyrakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan,” ujarnya menjelaskan.
Upaya pemberdayaan tersebut terus dilakukan antara lain, dengan mendorong kelompok-kelompok masyarakat yang ada untuk dapat berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan pemerintah.
“Pemerintah Kabupaten Agam berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas kelompok-kelompok tersebut. Sehingga, SDM dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan terus meningkat,” ungkapnya.
Kadis Kominfo Agam, Fauzan Helmy Hutasuhut mengatakan, latar belakang dari kegiatan ini berdasarkan peraturan Menteri Kominfo RI Nomor 8 tahun 2010 dan dalam rangka mewujudkan Kabupaten Agam yang inovatif. Untuk itu, sangat diperlukan keterlibatan dan dukungan seluruh stakeholder tak terkecuali dari KIM tersebut.
“Kegiatan ini dihadiri oleh dua orang perwakilan dari 17 KIM yang ada di 12 kecamatan di Kabupaten Agam. Narasumber kita datangkan dari Ketua Komisi Informasi Provinsi Sumatera Barat, Adrian dan Balai Pengawas Obat dan Makanan Sumatera Barat, Lega Fatman,” ulasnya mengakhiri. (rel/bjr)