Oleh, Bagindo Yohanes Wempi
PADA hari selasa, Walikota Payakumbuh mendapatkan
penghargan bergensi dari Presiden RI sebagai daerah terbaik memberikan pelayan
pada masyarakatnya (publik). Penghargaan ini merupakan penghargaan satu-satunya
yang diraih oleh Pemerintah Daerah Kab/Kota yang ada di Sumatera.
Diterimanya penghargaan ini sebagai
tanda masih ada Pemerintah Daerah yang menyelamatkan wajah urang Minang
ditingkat Nasional bahwa masih ada Walikota seperti Riza Paflevi sebagai
Walikota yang bagus kinerja dan cinta pada masyarakatnya.
Kejadian ini mirip pada tahun 2015, dua
tahun awal Riza Pahlevi menjabat sebagai Walikota Payakumbuh juga telah
menyelamatkan wajah Sumbar dengan mendapatkan penghargan piala adipura
yang pada waktu itu tidak ada juga Pemerintah Kab/Kota yang mendapatkan.
Masyarakat Kota Payakumbuh dan Sumatera
Barat perlu berbanga diri, pada waktu itu Kota kembanggaan mendapatkan piala
adipura dari Kementrian Lingkungan Hidup sebagai kota terbersih. Hasil ini
merupakan prestasi penting akhir tahun 2015 yang telah menyelamatkan wajah
Propinsi Sumatra Barat di tingkat Nasional juga.
Sosok Wali Kota Reza Pahlevi ini dengan
kerja kerasnya, bersama Tim SKPD dan masyarakat Payakumbuh bisa
mendapatkan penghargaan bergensi dibidang pelayanan publik dan tetap menjaga
kebersihan dan lingkungan hidup (piala adipura) tersebut telah mendatang hasil
yang sempurna yang perlu ditiru oleh Kota-Kota lain yang ada di Sumatra Barat.
Realita lapangan mungkin tidak banyak
masyarakat Sumatra Barat yang paham dengan apa itu penghargaan pelayanan publik
dan piala adipura. karena isu beberapa tahun terakhir tidak banyak
Kabupaten/Kota yang mendapatkannya. Maka perlu dijelaskan sebagaai wawasan.
Penghargan pelayanan publik terbaik
adalah dimana masyarakat (publik) puas dengan kinerja dan pelayanan Pemko
disegala bidang seperti pengurusan KTP, pengurusan surat-surat keterangan,
penguruaan surat izin investasi, pelayanan dipukesmas atau rumah sakit dan
lainnya. Sehingga dari penilain Pemerintah Pusat tersebut maka Presiden RI
memberikan penghargan sebagai Kepalan Daerah dengan pelayanan publik yang
priman.
Begitu juga pengertian dari piala
adipura tersebut adalah sebuah penghargaan bagi Kota di Indonesia yang berhasil
dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaannya denegan baik.
Pengertian kota dalam penilaian piala
adipura bukanlah kota otonom, namun bisa juga bagian dari wilayah Kabupaten
yang memiliki karakteristik sebagai daerah perkotaan dengan batas-batas wilayah
tertentu. Misal ibu kota kabupaten, yang dianggap sebuah kota.
Piala Adipura tersebut merupakan
penghargaan bergensi terhadap Kota terbersih dan asri. Dengan kriteria
tertentu, dalam proses penetapan hasil ada suatu tim yang dibentuk Kementerian
Lingkungan Hidup melakukan penilaian terhadap kebersihan Kota dan keasriannya
untuk menetapkan siapa pemenangnya.
Dalam penetapan pemenang baik pelayan
publik dan pialan adipura tersebut ada beberapa titik yang selalu dijadikan
sample penilaian. Adipura diantaranya, bisa penilai kebersihan perkantoran,
kebersihan pasar, kebersihan terminal, kebersihan tempat wisata, keindahan
taman dan lainnya. Seandainya jika ada satu titik saja yang kotor dan tidak
terawat, maka dipastikan akan gagal mendapatkan piala bergensi tersebut.
Sekarang Kota Payakumbuh ditangan bekas
‘Senator’ Sumbar di DPD-RI itu, Reza Pahlevi yang telah dua priode menjabat
Walikota sudah sejajar dengan kota-kota lain yang ada di Indonesia, seperti
Kota Bandung, Kota Surabaya, Kota Semarang dan lainnya. Sehingga sangat ideal
seluruh komponen masyarakat Sumatra Barat memberikan ucapkan terima kasih.
Meraih penghargaan pelayanan publik dan
piala adipura merupakan pekerjaan berat. Namun mempertahankan penghargaan
pelayan publik dan piala adipura tersebut akan lebih berat lagi. Apalagi hanya
satunya daerah yang mendapatkan piala tersebut di Sumatera Barat. Sehigga ada
kekawatiran motivasi menjaganya akan lebih sulit karna tidak ada pengaruh dari
lingkungan luar kota galamai ini.
Tapi komitmen Wali Kota Payakumbuh ini
diyakini akan mampu mepertahankan penghargaan pelayanan publik piala adipura
tersebut. Hal ini dapat dilihat dari komitmen tersebut telah tertuang dalam
misi ketujuh RPJMD 2017-2022, yakni mengoptimalkan pembangunan infrastruktur
pelayanan publik dan fasilitas umum sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Payakumbuh.
Pada dasarnya banyak lagi
langkah-langkag kongrit yang telah dan akan dilakukan oleh Reza Pahlevi untuk
menjaga Kota Payakumbuh tetap mempertahankan penghargaan pelayanan publik dan
langka mempertahankan kebersih dan tertata dengan indahnya, walaupun secara
aplikasi dilapangan akan ada tantangan tersendiri.
Ucapan terima kasih kita berikan pada
Walikota Payakumbuh, lulusan ITB ini yang telah menyelamatkan mungka ranah
minang di pentas Nasional [*]