Khairul
Koto (kanan) saat berbincang dengan wartawan canangnews.com Zakirman Tanjung
Kurai Taji, CanangNews – Khairul SIKom atau
lebih dikenal dengan nama Khairul Koto (49 tahun), satu dari delapan Bakal
Calon Walinagari (Bacalwana) Kurai Taji, Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang
Pariaman, periode 2018-2024, memiliki misi antara lain menyatukan kembali
tokoh-tokoh masyarakat yang terhimpun dalam apa yang disebut dengan tungku tigo sajarangan atau tali tigo sapilin.
“Peranan
ketiga tokoh ini sangat menentukan dalam mewujudkan keberhasilan
penyelenggaraan tata kelola pemerintahan, pembangunan dan sosial ekonomi
kemasyarakatan,” katanya saat bincang-bincang dengan wartawan di ruang Media
Centre Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Padang Pariaman,
Kamis (15/2/2018).
Tungku tigo
sajarangan
atau tali tigo sapilin yang
dimaksudkan Khairul adalah pimpinan di lembaga pemerintahan nagari, ninik-mamak
di balerong adat serta ‘alim-‘ulama di masjid dan surau nan berpuncak.
Ketika
ditanya, Khairul menyebutkan motivasinya mencalonkan diri sebagai Bacalwana
Kurai Taji, untuk menggali dan mengembangkan potensi nagari yang selama ini
masih belum tergarap untuk kesejahteraan masyarakat.
Laki-laki
yang sehari-hari suka bergaul dan berteman dengan banyak orang ini sejak
menamatkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik (STISP) Komunikasi
Padang, berkiprah sebagai wartawan pada beberapa media cetak dan online di
Sumatera Barat dan ditempatkan di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman.
Mulai
tahun 1990 Khairul menjadi penulis lepas pada Majalah Sibayak terbitan Medan, tahun 2000-2003 diangkat sebagai
Perwakilan Sumbar. Kemudian, tahun 2003-2005, menjadi Kepala Perwakilan Koran
Mingguan Bidik Kasus untuk Sumatera Barat. Setelah itu bergabung dengan SKU
Lintas Media terbitan Padang dari Tahun 2005-2008.
Suami
dari Hertati Z yang sama-sama warga Nagari Kurai Taji ini, pernah juga mencoba
memimpin perusahaan Koran SKU Minangkabau Pos tahun 2008-2010. Kemudian,
terhotung dari tahun 2010, dia bergabung dengan Antara TV dan Koran Harian Metro
Andalas sampai tahun 2017.
Terhitung
dari tahun 2017, Khairul bergabung dengan Pelita
Sumbar.com dan Mingguan Rakyat Sumbar,
sampai sekarang untuk Kepala Perwakilan Kabupaten Padang Pariaman dan Kota
Pariaman. Selama bertugas di media, kata Kahairul sudah bebrapa kali melakukan
studi komperatif ke Pulau Jawa dan Kepulauan Riau, dengan rombongan Humas Kota
Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman.
Sutradara
Filem Dokumenter “Baruan pencetak sarjana” ini pernah tercatat dan terdaftar,
sebagai Sutradara, Narator dan Kameramen terbaik tingkat Sumatra dan diberikan
piagam dan hadiah oleh Dinas Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2011, ketika
membuat Filem berjudul “Baruak Mencetak Sarjana” yang
berdorasi selama 30 menit.
Selain
menulis di media cetak dan online Khairul Koto, juga pernah menerbitkan buka
dengan judul “Basapa” pada tahun 2015. Dijelaskan Khairul, ketika
mempertahankan Filem “Baruak Mencetak Sarjana”, awalnya banyak penonton yang
mencaci makinya, karena telah menurunkan darjat masyarakat Piaman.
Khairul
Koto (kiri) saat berbincang dengan wartawan tabloidbijak.com Drs Amiruddin MA
Tetapi
setelah disuruh menonton sampai selesai dan dijelaskan maksud dari judul filem
tersebut, baru penonton menerima dan menyukainya, karena tujuan dari filem tersebut
untuk mengangkat nilai-nilai kearifan dan budaya lokal, nilai-nilai yang
terkandung dari judul cerita tersebut, agama, pendidkan, ekonomi, tradisi dan
budaya.
Bahkan
Khairul mengaku puas ketika ada warga negara Belanda, Belgia dan negara lainnya
di dunia memberikan apresiasi atas karyanya membuat Filem “Baruak Mencetak
Sarjana” itu dan pernah diberikan Piagam dan Hadiah oleh Pemko Pariaman dan
Kabupaten Padang Pariaman serta Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Riwayat pendidikan
SDN
Paguah Duku Tamat tahun 1980, SMPN 3 Kurai Taji Tamat tahun 1984, STM
Pembangunan Kota Bukittinggi tamat tahun 1987, STISIP Komunikasi Padang tamat
1991.
Soal
pergaualan dengan pejabat eksekutif dan legislatif Kabupaten Padang Pariaman
dan Kota Pariaman, termasuk dengan Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman
serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pariaman, sudah tidak asing lagi, bagi
Khairul.
Menurut
Khairul Koto, menjalin persahabatan dan pertemanan yang disebut dengan
silaturahmi di dalam agama Islam, disuruh dan dianjurkan, karena sebagai
manusia kita tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
Kalau
Khairul dipercaya dan dipilih oleh masyarakat Kurai Taji sebagai pemimpin untuk
6 tahun ke depan, ia punya misi akan menggali potensi nagari yang selama ini
belum tersentuh. Di antaranya di Korong Muaro akan digarap Wasata Pantai, untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Kemudian wisata sungai dan danau
aie mati di Korong Talogondan.
Dijadikan 5 calon
Sedangkan
Ketua Panitia Pemilihan Wali Nagari (Panpilwana) Kurai Taji M Syahril ketika dihubungi
secara terpisah, Rabu (14/2/2018), mengatakan, sesuai peraturan dan petunjuk
pemilihan, bacalwana yang lebih dari 5 orang harus dikirim ke Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Padang Pariaman guna dilakukan seleksi dan
ditetapkan menjadi maksimal 5 orang yang akan ditetapkan sebagai calon dengan
surat keputusan bupati.
Adapun
ke-8 Kurai Taji yang sudah dinyatakan lengkap berkasnya adalah Khairul, SIkom
(49 tahun) dari Korong Sungai Laban, Syukri (47) dari Korong Paguah Dalam,
Nelly Marina (41) dari Korong Paguah Duku, Supriyadi (47) dari Desa Kampung
Baru, Pariaman Tengah.
Selanjutnya
Yon Maryono ZR (44) dari Korong Kampung Ladang, Syafrizal AMd (54) dari Korong
Paguah Duku, Ali Sapar (59) dari Korong Paguah Dalam dan Mardianas (52) dari
Desa Sungai Sirah, Pariaman Timur. (ATM
/ ZT)