Pariaman.Canangnews--- Musabaqah
Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Tingkat Provinsi Sumatra Barat ke 37 yang
dipercayakan kepada Kota Pariaman sebagai tuanrumahnya, digelar pada
tanggal 4 – 11 November 2017.
Kegiatan lomba ini akan dibuka oleh Menteri Agama
RI, Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin, Sabtu 4 November 2017, pembukaan ini dimeriahkan oleh penampilan
Tari Pasambahan dan tari kolosal unik berjudul ‘Budi Baguno Syarak Mamakai’
karya Harhy Syafmitha, S.Sn, M.Sn.
Kata Harhy Syafmitha, tari kolosal ini akan dibawakan oleh 40 orang
penari dari SMAN 1 Pariaman, diiringi oleh 22 orang pemusik dari putra-putri
daerah Kota Pariaman yang kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang.
Untuk Tari Pasambahan akan ditampilkan saat menyambut kedatangan tamu VVIP.
Menyelaraskan
event keagamaan dengan pelestarian seni budaya, menurut Harhy Syafmitha pesan-pesan yang ingin disampaikannya lewat tari ‘Budi Baguno Syarak Mamakai’
yang akan ditampilkannya. Tari
ini menceritakan bagaimana aktivitas masyarakat Minangkabau yang memegang teguh
agama dan adat, yang tentu juga menjadi pedoman hidup bagi masyarakat Pariaman.
Kearifan lokal yang dikandung karya ini adalah penyebaran agama Islam yang
disyiarkan oleh Syeikh Burhanuddin, dan juga pelestarian budaya surau yang
telah membentuk budaya di Minangkabau, karena menjadi media pendidikan agama,
yang kristalisasinya melahirkan kesenian tradisi Silek (silat) dan
Indang," kata Harhy, anak dari pasangan Syafmal Kamil bin Kamil Abdullah
dan Aswita binti Zaidi (asal Kampung Dalam – Pariaman).
Harhy
juga mengatakan pernah tampil di beberapa event nasional; SEAGAMES, PON,
PORPROV, dan beberapa opening MTQ Tingkat Sumbar. Ia juga pernah tampil pada
event luarnegeri; ASEAN, Eropa Barat dan Timur, dan Afrika Selatan.
"Menampilkan
karya di MTQ Sumbar ke 37 di Kota Pariaman adalah tantangan tersendiri dan
sangat istimewa bagi saya, karena tampil di daerah asal saya sendiri. Saya
ingin memberikan yang terbaik. Terimakasih kepada Pemerintahan Kota Pariaman
dan PT. Octaviany Event, atas kepercayaannya pada saya untuk menampilkan karya.
Dan karya ini adalah wujud terimakasih saya kepada para guru, dan dosen saya di
ISI Padang Panjang, juga untuk HWK Sumbar dan Sumbar Talenta yang membesarkan
saya. Dan spesialnya untuk orangtua serta saudara-saudara saya yang selalu
memberikan dukungan dan doa terbaiknya," kata Harhy Syafmitha, koreografer
kelahiran Jambi 7 Agustus 1991, keturunan Padangpariaman.
Harhy
menambahkan, “tari kolosal ‘Budi Baguno Syarak Mamakai’ akan ditampilkan secara
unik, karena disajikan dengan pengolaborasian tari, musik, serta atraksi cahaya
dan kembang api. Terwujudnya karya ini berkat kerjasama AR Community dengan
Heru Rizal Luthan, ST. (CEO di Helashaka Event Organizer).”
Harhy
yang pernah meraih TheBest Dancer Sumbar Talenta X saat ini juga dipercaya
sebagai penata tari untuk pertunjukan Sumbar Talenta, baik di dalam negeri dan
juga di luar negeri. Bakatnya di bidang koreografi semakin tergali, setelah
menuntaskan pendidikan strata satu dan program magister di ISI Padang Panjang.
"Untuk
melestarikan kesenian tradisi Minangkabau, selain dukungan dari Pemerintah,
saya juga berharap kepada seluruh pihak, baik para seniman, akademisi,
budayawan, dan orangtua, agar generasimuda lebih aktif dan kreatif dalam
berkarya. Demi kemajuan mereka, dan menghindari generasimuda dari perilaku yang
dicemaskan," kata Harhy, yang juga berbakat di bidang tata busana dan rias
wajah. (**/M I)