Pariaman, Canangnews ---- Jelang pembukaan pelaksanaan MTQ Nasional ke-37 Tingkat Provinsi Sumatera Barat, Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin memberi kuliah umum di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Burhanuddin di Aula Utama Kampus STIT Kampung BaruKota Pariaman , Sabtu (4/11) sore.
Kedatangan rombongan orang nomor wahid di Kementerian Agama itu disambut Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit didampingi Walikota Pariaman Mukhlis Rahman bersama Ketua DPRD Kota Pariaman Mardison Mahyuddin, Ketua Yayasan Islamic Center STIT-SB Pariaman Martias Mahyuddin, Ketua STIT-SB M. Yusuf, Kakenmenag Kota Pariaman Muhammad Nur, Kakenmenag Padang Pariaman Helmi.
Dalam materi kuliah umum selama 30 menit, Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Umat islam harus mempunyai ilmu pengetahuan dan wawasan yang tinggi, karena dengan dengan wawasan akan timbul kearifan.
" Dalam agama mengajarkan kita memegang keyakinan secara konsisten dan mengakar. Namun bagi yang terlalu fanatik sering tidak membuka ruang bagi pihak lain dan kerap memaksa kehendaknya sendiri dengan cara kekerasan, sehingga menimbulkan masalah sosial berkepanjangan," ujarnya.
Menurutnya hal tersebut harus ditanggulangi bersama dengan memaknai dan menghargai perbedaan fanatik itu. Ia meyakini bahwa setiap umat muslim mengajarkan kebaikan dan meyakini kepercayaannya masing-masing dengan cara yang tidak berlebihan.
Ia mengingatkan dalam kuliah tersebut kepada umat islam agar tidak mempunyai fanatik yang terlalu besar sehingga bisa bertentangan dengam agama. karena islam itu menebarkan kedamaian, maka untuk itu sangat dibutuhkan wawasan agar bisa memilah mana yang pokok mana yang tidak.
" Untuk mencapai keragaman akan dituntutlah kearifan kita. Tidak perlu menghabiskan energi untuk berdebat dengan pendapat yang berbeda, karena dengan wawasan maka datanglah kearifan, itu yang perlu dipelihara, " singkat bapak menteri itu.
Sementara itu, Ketua Yayasan Islamic Center STIT-SB Pariaman Martias Mahyuddin sampaikan kepada bapak menteri tentang keterbatasan sarana dan prasarana fisik di kampus STIT-SB. serta harapkan bantuan dari Kementerian Agama RI untuk peningkatan sarana prasarana guna mewujudkan sumber daya manusia sebagai lulusan yang handal, berakhlak dan mampu bersaing demi tegaknya syariat islam.
Kuliah Umum juga dihadiri Anggota DPR RI Jhon Kenedy Azis, dan para petinggi dari Kanwil Kemenag Sumbar, Ulama Sumbar Buya M. Letter, Perwakilan Guru MA, MTs, MI se-Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman dan jajaran Kakenmenag Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman.[r/ad]
Kedatangan rombongan orang nomor wahid di Kementerian Agama itu disambut Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit didampingi Walikota Pariaman Mukhlis Rahman bersama Ketua DPRD Kota Pariaman Mardison Mahyuddin, Ketua Yayasan Islamic Center STIT-SB Pariaman Martias Mahyuddin, Ketua STIT-SB M. Yusuf, Kakenmenag Kota Pariaman Muhammad Nur, Kakenmenag Padang Pariaman Helmi.
Dalam materi kuliah umum selama 30 menit, Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Umat islam harus mempunyai ilmu pengetahuan dan wawasan yang tinggi, karena dengan dengan wawasan akan timbul kearifan.
" Dalam agama mengajarkan kita memegang keyakinan secara konsisten dan mengakar. Namun bagi yang terlalu fanatik sering tidak membuka ruang bagi pihak lain dan kerap memaksa kehendaknya sendiri dengan cara kekerasan, sehingga menimbulkan masalah sosial berkepanjangan," ujarnya.
Menurutnya hal tersebut harus ditanggulangi bersama dengan memaknai dan menghargai perbedaan fanatik itu. Ia meyakini bahwa setiap umat muslim mengajarkan kebaikan dan meyakini kepercayaannya masing-masing dengan cara yang tidak berlebihan.
Ia mengingatkan dalam kuliah tersebut kepada umat islam agar tidak mempunyai fanatik yang terlalu besar sehingga bisa bertentangan dengam agama. karena islam itu menebarkan kedamaian, maka untuk itu sangat dibutuhkan wawasan agar bisa memilah mana yang pokok mana yang tidak.
" Untuk mencapai keragaman akan dituntutlah kearifan kita. Tidak perlu menghabiskan energi untuk berdebat dengan pendapat yang berbeda, karena dengan wawasan maka datanglah kearifan, itu yang perlu dipelihara, " singkat bapak menteri itu.
Sementara itu, Ketua Yayasan Islamic Center STIT-SB Pariaman Martias Mahyuddin sampaikan kepada bapak menteri tentang keterbatasan sarana dan prasarana fisik di kampus STIT-SB. serta harapkan bantuan dari Kementerian Agama RI untuk peningkatan sarana prasarana guna mewujudkan sumber daya manusia sebagai lulusan yang handal, berakhlak dan mampu bersaing demi tegaknya syariat islam.
Kuliah Umum juga dihadiri Anggota DPR RI Jhon Kenedy Azis, dan para petinggi dari Kanwil Kemenag Sumbar, Ulama Sumbar Buya M. Letter, Perwakilan Guru MA, MTs, MI se-Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman dan jajaran Kakenmenag Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman.[r/ad]