Jamaah melaksanakan Tawaf Ifadhah di hari terakhir hari
tasyriq
Arab Saudi, CanangNews – Sekembali dari Mina,
kondisi jamaah nampak sedikit menurun. Ibadah yang telah dilaksanakan, mulai
dari wukuf, mabit di Muzdalifah, hingga melempar jumrah di Mina selama 4 hari,
sangat menguras tenaga. Mayoritas mengalami kelelahan otot kaki dan batuk
pilek.
Namun,
hal itu ternyata tidak mengurangi semangat jamaah untuk menuntaskan dua rukun
haji terakhir, yaitu tawaf ifadhah dan sa'i. Berselang tiga jam dari kedatangan di hotel, setelah Shalat Zuhur,
secara mandiri mereka mencari kendaraan yang dapat mengantarkan mereka ke
Masjidil Haram, sebab Bus Rawahil secara resmi baru akan beroperasi pada pukul
15.00, esok harinya.
Usai shalat, petugas mengingatkan jamaah untuk mejaga
kesehatan dan keselamatan
Saat
ditanya kenapa mereka bersegera menuju ke Masjidil Haram tanpa terlebih dahulu
beristirahat, mereka menjawab: "Ini hari terakhir hari tasyriq, ustaz! Kan
ini waktu yang afdhal buat tawaf dan sai', timpal mereka. Padahal jamaah sudah
diingatkan petugas agar jangan memaksakan diri. Tapi itulah seruan, jika diri
merasa terpanggil, halangan pun bukan masalah.
Secara
bergelombang, jamaah berangkat menuju masjidil haram. Bahkan, berdasarkan info
yang diperoleh dari petugas kloter 15, ada yang baru pulang pada pukul 02.00
dini hari tadi. Setelah shalat subuh kembali jamaah diingatkan agar
mengutamakan kesehatan dan keselamatan. Sebab, masa melakukan tawaf dan sai
masih ada hingga jamaah meninggalkan kota Makkah.
Petugas mengunjungi setiap kamar untuk mendata jamaah
yang belum tawaf dan sai
Banyaknya
jamaah yang berangkat secara mandiri, membuat petugas segera memastikan siapa
saja jamaah yang belum melaksanakan dua ibadah itu. Pagi ini, selesai dhuha,
petugas mendata siapa saja yang belum melaksanakan thawaf dan sai dengan
mendatangi setiap kamar. Bagi yang belum akan didampingi esok hari oleh
petugas.
Dengan
telah dilaksanakannya tawaf ifadhah dan sai berarti jamaah telah bertahalul
yang kedua (tsani). Maka, telah halal seluruh larangan selama ihram kemarin dan
sempurnalah rangkaian ibadah haji mereka. Semoga mabrur!
***
Berita Duka dari Tanah Suci
Innalillahi wainnailaihi rajiuuun. Selasa, 5 September
2017, Pukul 15.15 WAS, bertempat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI)
Mekah, Arab Saudi, Bapak H. Zainur Syam Bin Syamsudin Bin Syamsudin, akhirnya
menghembuskan nafas terakhir di usia 74 Tahun. Bapak pemegang nomor Paspor
A.7250605 ini beralamat di Batiah-batiah, Nagari Gadur, Kecamatan Enam Lingkung,
Padang Pariaman.
KKHI, Mekah, tempat almarhum dirujuk dan meninggal dunia
Saat
Mabit (bermalam) di Mina selama 3 hari, almarhum mengalami penurunan kesehatan
yang drastis. Di samping riwayat penyakit yang telah beliau derita sejak dari
tanah air, penurunan kesehatannya juga dipicu oleh suhu cuaca Arab Saudi yang
ekstrim. Akhirnya beliau segera dibawa ke KKHI, Mina dan selanjutnya dirujuk ke
KKHI, Mekah untuk mendapatkan tindakan medis lanjutan.
Setelah
mendapatkan perawatan intensif selama dua hari di KKHI Mekah, ternyata
kesehatan beliau tak kunjung juga membaik dan akhirnya meninggal dunia. Ditemui
saat setelah mendapat kabar meninggalnya Bapak Zainur di KKHI Makkah, Tenaga
Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Kloter 15 Embarkasi Padang dr Muhammad Yunus SpAnmengatakan,
Tim Dokter telah berupaya secara medis, namun Allah lebih sayang kepada beliau.
Kondisi terakhir H Zainur Syam sebelum dirujuk
“Ini
bagian dari taqdir dan bentuk tawakal yang harus kita terima dengan ikhlas
setelah berusaha maksimal," tambahnya.
Pada
pukul 01.16 WAS, 6 September 2017, jenazah almarhum dibawa oleh Maktab, sebagai
penanggung jawab jamaah selama di Tanah Suci, dari KKHI, Mekah untuk
diselenggarakan fardhu kifayahnya. Dari info sementara yang diperoleh dari
Maktab, setelah dimandikan dan dikafani, seperti biasanya, jamaah yang
meninggal dibawa ke Masjidil Haram untuk dishalatkan. Namun, tak ada informasi
pasti kapan dan dimana beliau dikuburkan.
Surat Pernyataan Ketua Kloter 15 Embarkasi Padang tentang
kematian almarhum
Semoga
beliau diampuni dosa-dosanya dan mendapat rahmat Allah SWT serta memperoleh
haji yang mabrur! (Laporan Afrinaldi
Yunas, TPHD Padang Pariaman)