Pariaman.Canangnews --- Untuk
mengatasi masalah-masalah sosial dan masalah akhlak dan budi pekerti,
terpenting adalah bagaimana kita mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta
bagaimana kita menanamkan nilai-nilai agama sedini mungkin kepada anak.
Karena itu kepada orangtua dan masyarakat, agar dapat mengikuti program Magrib
Mengaji dan Subuh Mubarokah yang kami canangkan, sehingga apabila tingkat
keimanan kita telah tinggi, niscaya masalah sosial, tidak akan marak lagi
ditengah masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Walikota
Pariaman Mukhlis Rahman dalam sambutannya saat meresmikan One Day For Children
(satu hari bersama anak) tingkat Kota Pariaman tahun 2017, yang dilaksanakan
oleh Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Delima pimpinan Fatmiyeti Kahar atau
yang biasa dipanggil Teta, bertempat di Pantai Gandoriah, Senin (14/8).
Mukhlis Rahman juga mengapresiasi dan
mengucapkan terima kasih kepada RPSA Delima pimpinan Teta ini, karena
organisasi ini adalah satu-satunya yang didirikan oleh masyarakat dan swadaya,
yang menampung dan melindungi anak-anak dari tindakan kekerasan yang mereka
alami, baik anak-anak di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman dan
umumnya untuk anak-anak di Sumatera Barat, ujarnya.
"Melalui one day for children ini,
tidak ada anak yang berbeda, semua anak adalah sama, baik yang mengalami
kekerasan, maupun yang kurang beruntung ataupun yang hidup normal. Anak-anak
Pariaman mempunyai hak yang sama, mulai dari yang tinggal di panti asuhan, di
RPSA maupun yang tinggal bersama orangtua maupun keluarganya,"
Mari kita kerja nyata untuk mengingatkan
kembali dan menggugah kepedulian serta kesadaran tentang pentingnya pemenuhan
dan perlindungan akan hak-hak anak, tuturnya.
Dalam sambutan Kabid Revitalisasi Sosial
Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat Suyanto mengatakan bahwa RPSA Delima
adalah satu-satunya RPSA yang ada di Sumatera Barat dibawah naungan Fatmiyeti
Kahar atau kami biasa memanggil Teta. Nama Teta sudah tidak asing lagi karena
sejak tahun 2006 telah aktif mengurusi masalah yang menimpa anak, ucapnya.
"Dengan diadakannya One Day For
Children ini, diharapkan dapat menjadi starting point bagi Kota Pariaman khususnya
dan Sumatera Barat umumnya, untuk dapat memenuhi dan memberikan kasih sayang
kepada anak, sebagai generasi penerus kita nantinya," tukasnya.
Acara ini rencananya akan diikuti oleh
500 anak, karena terkendala dana, acara ini hanya diikuti oleh 250 anak yang
tinggal di RPSA, Panti Asuhan dan anak sekolah, baik Kota Pariaman dan
Kabupaten Padang Pariaman, ulas Teta pimpinan RSPA Delima ini.
"Kegiatan One Day For Children
tahun 2017 ini adalah kali pertama kami lakukan, dan diisi dengan permainan
gandang tasa dari anak sekolah yang ada di Kota Pariaman, solo song, tari
kreasi, tari anti narkoba dan lainnya, setelah itu dibagikan bingkisan untuk
anak-anak yang datang," tutupnya.(*/ad)