Walikota
Padang H Mahyeldi Ansharullah bersama Ahmad dan Kamil
Padang, CanangNews – Masih ingat dengan Ahmad dan Kamil?
Dua hafiz cilik yang tampil di acara "Hafiz Indonesia 2017" milik
televisi swasta nasional itu akan hadir di Kota Padang. Keduanya akan memotivasi
seluruh peserta Pesantren Ramadhan yang ada di Padang.
Ahmad
dan Kamil dijadwalkan berada di Padang pada tanggal 11 - 13 Juni ini. Keduanya
diundang Pemerintah Kota Padang dan akan hadir di Masjid Agung Nurul Iman.
Ahmad
dan Kamil yang berusia delapan tahun itu ibarat mesin 'google'. Keduanya mampu
mengetahui apapun jenis surat maupun ayat di Al-Qur’an. Dengan berbagai cara
apapun hafalannya diuji, mereka tetap bisa meneruskan penggalan ayat yang
dibacakan. Bahkan dengan membolak-balik Al-Qur’an sekalipun.
Keduanya
pernah diuji Walikota Padang H Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo beberapa waktu
lalu. Mentor Kamil dan Ahmad dari Pesantren de Muttaqin, Ike Muttaqin, memegang
Al-Qur’an. Ike menanyakan salah satu surat.
Setelah
Kamil dan Ahmad mengetahui nama surat tersebut, Ike mulai menguji. Al-Qur’an
dibalik 19 halaman ke depan. Setelah itu dibalik mundur 7 halaman. Ike menunjuk
ayat di baris paling bawah. Subhanallah,
keduanya dapat menjawab. Bahkan kedua hafiz cilik ini dapat membaca mundur beberapa
ayat ke belakang. Walikota Padang pun dibuat takjub.
Walikota
Mahyeldi menyatakan harapan, dengan kedatangan dua hafiz cilik ini akan mampu
memberi dorongan kepada generasi muda, sekaligus dapat membumikan Al-Qur’an di
Ranah Minang.
“Semoga
dengan menghafal Al-Qur’an akan menambah kecintaan kita dan mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, Kota Padang memiliki
penghafal-penghafal Al-Qur’an yang dimulai dari sekarang hingga masa-masa yang
akan datang,” pintanya sebagaimana dirilis Humas
Kota Padang, Sabtu (10/6/2017).
Berdasarkan
fakta yang terlihat, manfaat menghafal Al-Qur’an sangatlah besar bagi kehidupan
manusia. Misalnya, anak-anak yang dimulai dari kecil dilatih menghafal Al-Qur’an,
rata-rata memiliki kecerdasan. Tak hanya itu, juga dari segi perilaku rata-rata
sangat baik serta lebih konsentrasi dalam menyikapi segala sesuatu.
"Mudah-mudahan,
upaya kita ini akan menjadi bahagian yang akan mendorong banyaknya
penghafal-penghafal Al-Qur’an di Kota Padang, Sumatera Barat, ini. Dan itu pun
sesuai falsafah di Minangkabau yakni Adat
basandi Syara'-Syara'Basandi Kitabullah (ABS-SBK) yang harus dilestarikan,”
sebutnya dengan optimis.
Seperti
diketahui, Kamil dan Ahmad ditempa di Pesantren de Muttaqin, Jogjakarta. Mereka
dimentori oleh Ike Muttaqin. “Kamil dan Ahmad sama-sama yatim,” kata Ike
Muttaqin.
Kamil
bernama lengkap Kamil Ramadhan bin Muhammad Abduh. Sejak orangtua laki-lakinya
meninggal dunia, ibunya bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT). “Kamil
sempat menjadi pengemis di jalanan,” ungkap Ike Muttaqin.
Tak
kuat hidup mengemis di jalanan, Kamil meminta tinggal bersama kakek dan
neneknya di tengah hutan di Magelang.“Saya menemukan Kamil 1,5 tahun lalu, waktu
itu Kamil belum hafal Al-Qur’an,” cerita Ike.
Tingkat
kecerdasan Kamil di atas rata-rata. Dalam kurun waktu 6,5 bulan, Kamil mampu
menamatkan Al-Qur’an. Selain mampu menghafal 30 juz, Kamil bisa diuji nama
ayat, halaman dan nama surat. “Kamil bisa membaca ayat mundur, bahkan sampai
100 halaman,” ungkap Ike.
Kemampuan
Ahmad serupa dengan Kamil. Ahmad juga mampu hafal Al-Qur’an. Ahmad khatam Al-Qur’an
dalam kurun waktu 8 bulan.
“Orangtua
laki-laki Ahmad dari Payakumbuh. Orangtuanya meninggal tiga tahun silam karena
sakit,” ucap Ike beberapa waktu lalu.(Charlie / zast)