Keuletan Emak-emak di Padang Pariaman Cari Penghasilan

0
Catatan Bagindo Yohanes Wempi 
AKHIR tahun 2019 penulis berkeliling kebeberapa nagari di Kecamatan VII Koto (lama) dan kecamatan lainnya. Perjalanan ini penulis maksudkan untuk melihat potensi ekonomi seperti pertanian dan peternakan. 

Tidak sekadar keliling, penulis juga singgah di rumah-rumah penduduk guna menyaksikan emak-emak (Ibu rumah tangga) sedang bekerja di ladang, di sawah atau di rumah sambil menganyam, mencukil buah pinang dan aktivitas lainnya.

Sambil melihat-lihat, penulis juga menyempatkan diri maota-ota atau diskusi sambil bertanya, mendengarkan keluh-kesah emak-emak tersebut, kemudian memberikan solusi-solusi agar usaha kerajinan yang mereka geluti bisa lebih baik ke depan.

Ada seorang emak yang sedang mencongkel buah pinang baru dipetik di batangnya. Penulis menyarankan agar menjemur buah pinang tersebut terlebih dahulu agak 1 hari sesudah dipetik,  insyaa Allah mudah mencongkelnya, kualitasnya pun akan lebih bagus.

Dari perjalanan tersebut, penulis memperoleh kesan bahwa ibu-ibu rumahtangga atau emak-emak di Padang Pariaman memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan  rumah tangga dengan pendapatan keseharian mereka. Menurut seorang ibu rumah tangga yang penulis ajak komunikasi menyatakan, dengan hasil menjual pisang dan pinang dapat membantu kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Sedangkang penghasilan bapak-bapak digunakan untuk biaya anak sekolah, kuliah atau untuk membuat rumah dan kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya lebih besar. Jika berlebih maka disimpan untuk cadangan jangka panjang seperti tren masyarakat kampung hari ini.

Dengan melihat begitu besarnya peran ibu rumah tangga terhadap pemenuhan kebutuhan kehidupan sehari-hari keluarga, penulis berpikir di sinilah program unggulan pemerintah daerah semestinya direaliasikan. Karenq mayoritas masyarakat Padang Pariaman adalah petani, program tersebut harus langsung memberikan penguatan terhadap usaha rumah tangga di bidang pertanian, dan turunannya.

Menurut penulis, sudah saatnya pemerintah daerah memberikan bantuan langsung dalam bentuk ternak atau bibit tanaman serta langsung didampingi oleh petugas penyuluh. Bantuan 25 ekor ternak itik petelur misalnya, jika dipelihara dengan baik akan dapat menghasilkan telur lebih kurang 20 butir sehari. (*)

Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top