Pengalaman Rohani Perjalanan Haji (5) Sa'i : Usaha Berbanding Lurus dengan Hasil

0

Catatan Dr H Helmi MAg *)



KATA sa'i secara bahasa berarti usaha. Bisa pula dikembangkan maknanya menjadi berusaha dalam hidup, baik pribadi, keluarga maupun masyarakat. Pelaksanan Sa'i antara Bukit Safa Dan Marwa melestarikan pengalaman Siti Hajar (ibu Nabi Ismail As) ketika mondar-mandir antara dua bukit itu untuk mencari air bagi dirinya dan putranya, di saat mereka kehabisan air dan keringatnya pun kering di tempat yang sangat tandus dan tidak ada seorang pun yang dapat dimintai pertolongan.

Nabi Ibrahim As, suami Siti Hajar dan ayahanda Nabi Ismail As, tidak berada di tempat. Nabi Ibrahim sedang berada di tempat yang jauh di Negeri Syam (Negara Syiria sekarang).

Kasih-sayang seorang ibu yang mendorong Siti Hajar untuk mondar-mandir antara Safa dan Marwa sebanyak 7 (tujuh) kali. Jarak antara Safa dan Marwa sekitar 400 meter. Sehingga Siti Hajar menempuh jarak hampir 3 km. Akhirnya Allah memberi nikmat berupa mengalirnya air  yang kemudian dikenal dengan nama Zamzam.

Pada peristiwa ini digambarkan bagaimana kasih-sayang seorang ibu kepada anaknya yang harus menjadi teladan bagi kaum Muslimin. Sa'i memberi makna sikap optimis dan usaha keras serta kesabaran dan tawakkal kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kesungguhan yang dilakukan Siti Hajar dengan 7 kali perjalanan memberi makna bahwa hari-hari kita yang berjumlah 7 hari dalam seminggu haruslah diisi dengan usaha dan kerja keras.

Pekerjaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh itu sangat disenangi oleh Allah SWT. Dan, hasil suatu pekerjaan akan berbanding lurus dengan amal usaha yang dilalkukan.

Dalam ibadah umrah maupun haji pelaksanan sa'i dilakukan setelah tawaf. Tempat sa'i tidak jauh dari pelataran tawaf, hanya sekitar 20 meter. Artinya masih dalam Masjidil Haram. Sa'i dimulai dari Safa dan berakhir di Marwa sebanyak 7 kali.

Jamaah yang melakukan sa'i menuturkan, meski berjalan kaki sekitar 3 km tetapi tidak merasa lelah. "Rasanya kaki ini berjalan lancar dan badan ini terasa ringan ketika berjalan mondar-mandir antara Safa dan Marwa," kata Pak Thalib, seorang jamaah asal Kloter 16 Padang.

Itulah salah satu keistimewaan ibadah haji. Jamaah datang memenuhi panggilan Allah Yang Mahaagung, tentu Allah Yang Mahakuasa melindungi dan menolong mereka.  

*) Pembimbing Ibadah Kloter 16 PDG, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padang Pariaman

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top