Pelayanan UGD RSUD Lubuk Basung Terkesan "Mamandang " Uang

0




Agam,Canangnews---Pelayanan Unit Gawat darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung terkesan memamdang uang.

Informasi berawal dari kecelakaan Salah  seorang jurnalis Zonadimika. Com media online Zaherman  yang masuk ke UGD .Kondisi Zaherman yang sangat butuh pertolongan di lalaikan di karenakan Zaherman tidak punya saudara di Lubuk Basung. 9/1/2019 sekitar jam 10 wib. 

Petugas UGD  menelantarkan Zaherman,  beruntung Ketua Dpw Lsm Garuda Nasional Bj Rahmad datang ke  Lokasi , dengan sedikt menghardik petugas,sehingga barulah Zaherman di di berikan penanganan. 

Karena keterbatan biaya Bj Rahmad yang di dampingi rekannya mendatangi direktur Rumah sakit, tidak berada di tempat, kemudian  lansung menemui sekretaris Edi tiawarman. Dengan tujuan agar memberikan keringanan terhadap penebusan obat karena keterbatasan biaya, Edi tiawarman menjawab tidak ada uang. 


Di saat itu juga Bj Rahmad melakukan pembicaraan dengan Kepala dinas Kesehatan Agam Dr H Indra Rusli via telpon.H Indra menyuruh Bj Rahmad memberikan henpon pada Edi Tiawarman, entah apa pembicaraannya, barulah Edi Tiawarman bersedia mengambil obat di apotik.


Kenapa  pelayanan UGD  yang memandang pasien dengan Uang. Sedangkan atasannya Sekretaris Edi Tiawarman tidak memberikan respon untuk keringanan penebusan obat di apotik. Dengan pongahnya  Edi tiawarman sendiri ngomong Sekda maupun Bupati di telpon saya tidak takut, karena pelayanan rumah sakit sekarang melalui online. Siapakah Edi Tiyawarman? 

Bj rahmad selaku ketua Lsm Dpw Sumbar Minta Bupati Agam agar memberikan so trapi terhadap pelayanan Medis di lubuk Basung khususnya, Kabupaten Agam pada Umumnya. Bukan kasus Zaherman saja yang menjadi korban kelalaian penanganan, pisien yang lain menerima hal yang sama, seperti baru-baru ini yang di save di Fb. Ucap Bj Rahmad. 

Ia juga minta agar Direktur rumah sakit menentukan sikap terhadap bawahannya yang arongan. Pada intinya berikanlah pertolongan demi kemanusiaan  jangan mengutamakan uang demi menggaruk keuntungan. Sehingga akan tercipta Agam Madani yang di eluskan pemerintah Kabupaten Agam. Kita juga menduga larangan mengambil Gambar di UGD, karena takut ketahuan kondisi para pasien yang tidak mendapatkan pelayanan serius. Pungkas BjR.(**)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top