Dr H Aspinuddin (tengah)
menerima Delegasi Akopsi
Paritmalintang, CanangNews – Aliansi Kabupaten / Kota
Peduli Sanitasi (Akopsi) beserta Perwakilan SNV Belanda melakukan kunjungan ke Kabupaten
Padang Pariaman dalam rangka pembahasan beberapa rencana strategis yang
berkaitan dengan pencapaian target sanitasi. Kedatangan mereka diterima Kepala
Dinas Kesehatan (Kadinkes) dr H Aspinuddin di Kantor Bupati – Paritmalintang, Jumat
(6/4/2018).
Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, kata Kadinkes Aspinuddin dalam kapasitas
mewakili bupati, sesungguhnya telah memiliki perhatian terhadap sanitasi
khususnya pencapaian akses untuk stop buang air besar sembarangan. Hal ini
ditunjukkan dengan penerbitan Instruksi Bupati Nomor 1 Tahun 2017 tentang Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Selain
itu, pemkab juga sudah menargetkan 100 Korong Open Defecation Free di Tahun 2017.
Dia
menyebutkan, STBM terdiri atas 5 pilar, yaitu 1) Stop Buang Air Besar
Sembarangan (Stop BABS); 2) Cuci tangan pakai sabun (CTPS); 3) Pengelolaan air
minum dan makanan yang aman (PAMM-RT); 4) Pengelolaansampah rumahtangga
(PS-RT);dan 5) Pengelolaan limbah cair rumah tangga (PLC-RT).
“Dari
kelima pilar dalam program STBM tersebut, Stop BABS merupakan pilar utama yang
sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat, karena masalah tersebut
menyangkut masalah kesehatan lingkungan yang akan berdampak luas terhadap
masyarakat di sekitar,” papar Dokter Jimi (sapaan Aspinuddin – red).
Dalam
hal ini, lanjut dia, Bupati Padang Pariaman telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor
443/857/Dinkes/XI/2015 tentang Upaya Percepatan Nagari Stop Buang Air Besar
Sembarangan.
Ketua
Akopsi Provinsi Sumatera Barat Joserizal Zein pada kesempatan itu mengaku
sangat mengapresiasi komitmen dan kepedulian Bupati Padang Pariaman H Ali
Mukhni untuk bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di daerahnya,
khususnya dalam upaya percepatan pencapaian universal
access di bidang sanitasi dan dalam memperhatikan pelayanan dasar kepada
masyarakat di daerahnya.
"Lebih
khusus lagi misalnya dalam hal
penyediaan fasilitas air minum dan sanitasi. Sebagai contoh, hingga Mei
2018 tahun ini, Pemkab Padang Pariaman bahkan sudah memprogramkan pengadaan
jamban untuk 100 korong. Selanjutnya, hingga akhir tahun ini juga ditargetkan
sudah tidak ada lagi masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman yang buang air
sembarangan," ujar Josrizal Zein.
Itu
artinya lanjut dia, Padang Pariaman di bawah kepemimpinan Ali Mukhni ingin
bergerak lebih cepat lagi dalam merealiasikan target 100 persen jamban. secara
nasional sendiri, pemerintah pusat baru menargetkan pencapaian 100 persen
jamban sehat baru bisa terealisasi pada tahun 2019 mendatang.
Tingginya
perhatian pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dalam mewujudkan keberadaan
sanitasi sehat terlihat dari terealiasinya akses jamban sehat yang mencapai
63,15 persen.
Mantan
Walikota Payakumbuh dua periode ini menyatakan, target yang dicanangkan Bupati
Padang Pariaman dimaksud jelas perlu didukung
semua pihak di daerah ini, termasuk di antaranya dukungan dari masyarakat, serta pihak terkait lainnya.
"Untuk
bisa mewujudkan itu semua tentu sangat dibutuhkan adanya sinergitas, kolaborasi
dan kerjasama melibatkan semua pihak. Termasuk diantaranya dalam mengubah
minshet atau perilaku masyarakat dalam memahami arti pentingnya mewujudkan
sanitasi yang sehat," bebernya.
Demikian
pula halnya dukungan dari pihak terkait lainnya, seperti dukungan dari pihak
DPRD, pihak media, serta jajaran stakeholder lainnya.
"Seperti
diketahui, jika sanitasi sehat telah bisa diwujudkan, maka tentunya juga akan
bisa berdampak terhadap taraf kesehatan masyarakat. Dan kalau masyarakatnya
sudah sehat, tentu juga dampaknya akan mampu meningkatkan kualitas pendidikan.
Demikian pula halnya dampaknya terhadap peningkatan perekonomian
masyarakat," tegasnya.
Dalam
hal ini, pihaknya dari Akopsi – lanjut Josrizal Zein, sangat mendukung program
Pemkab Padang Pariaman dimaksud, demikian pula halnya dalam mengadvokasi dan
mengedukasi masyarakat yang nantinya juga akan bisa dibantu oleh Lembaga
Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat atau (LP2M).
Menanggapi
hal itu, Aspinuddin yang bertindak mewakili Bupati Padang Pariaman menegaskan, Pemkab
di bawah kepemimpinan Bupati Ali Mukhni memang sangat serius dalam mewujudkan
sanitasi sehat.
"Bahkan
untuk mewujudkan itu semua, Pak Bupati telah mengultimatum para camat, bagi
yang tidak mampu merealiasikannya hingga
2019 mendatang, maka yang bersangkutan bisa saja dipecat dari jabatannya,” ujar
Aspinuddin. (ZT)