Ketua Yayasan
Al-Ma’arij Sungai Limau Drs H Amir Azli MPd (kanan)
Sungai Limau, CanangNews – Pengurus Pembangunan Rumah
Tahfizh Al-Ma’arij Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, akan “
Baralek Gadang Batagak Kudo-Kudo”. Bangunan berukuran 12 x 14 meter itu telah
menelan biaya sekitar Rp120 juta rupiah diperkirakan baru siap sekitar 35
parsen dan sampai selesai membutuhkan dana sekitar Rp750 juta rupiah.
Demikian
disampaikan Ketua Yayasan Al-Ma’arij Sungai Limau Drs H Amir Azli MPd kepada
wartawan melalui pesan dari WhatsApp. Acara Batagak Kudo-Kudo itu akan
dilaksanakan Senin (9/4/2018) ini dari pukul 9.00 Wib sampai dengan selesai.
Amir
menambahkan, bangunan direncanakan berlantai dua untuk Pustaka Al-Qur’an
dan ruangan kajian Tafsir Al-Qur’an. Sumber dana pembangunan rumah Tahfizh
berasal dari swadaya masyarakat dan donatur, baik yang ada di kampung atau pun
yang ada di perantauan. Ada juga yang datang perantau “ughang awak” yang di
Malaysia.
Menurut
keterangan Amir Azli, pekerjaannya dimulai sejak 6 bulan belakang yang
dikerjakan secara maraton dan setiap dana yang terkumpul langsung dimanfaatkan
untuk kelangsungan pembangunan.
“Alhamdulillah,
sampai kini sudah bisa dilaksanakan Batagak Kudo-Kudo,” ujar Amir Azli yang
menginginkan Kabupaten Padang Pariaman, menjadi kabupaten penghafal Al-Qur’an.
Lebih jauh
disampaikan Amir Azli, kini penghafal Al-Qur’an melalui al-Ma’arij berjumlah
170 orang, tingkat SD, SLTP dan SLTA yang berasal dari Kabupaten Padang
Pariaman dan Kota Pariaman.
“Kita
berharap, agar generasi ke depan menjadi penghafal dan membaca Tafsir
al-Qur’an, sebagai kebutuhan sehingga setiap hari tidak absen dari membaca
al-Qur’an,” tutur Amir Azli yang juga seorang ustazd kondang di Padang Pariaman
dan Kota Pariaman ini.
Melalui media
ini, Amir Azli meminta kepada Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni duet dengan
Suhatri Bur untuk dapat memberikan motivasi dan bonus kepada penghafal Al-Qur’an
di Kabupaten Padang Pariaman, seperti yang telah dilakukan Bupati Tanah Datar,
memberikan hadiah umrah ke Tanah Suci Makah Al-Mukarramah dan Studi
Internasional bagi penghafal 30 juz.
Disampaikan
Amir Azli, salah satu metode untuk menyelamatkan generasi mendatang, adalah
dengan menghafal Al-Qur’an dan membaca Tafsir, karena melihat banyaknya godaan
dan rayuan dari berbagai pihak untuk merusak mental genarasi mendatang, seperti
Narkotika, Miras, Internet dan lain sebagainya.
“Tidak ada
jalan lain, sejak dari sekarang harus kerja keras demi menyelamatkan negara dan
bangsa dari ancaman yang bakal merusak anak-anak bangsa,” tukuk mantan wartawan
ini.
Di samping
itu Amir Azli, juga menghimbau kepada seluruh hartawan, terutama masyarakat
Kabupaten Padang Pariaman, baik yang ada di kampung atau pun yang berdomisili
di perantauan, agar dapat menyisihkan sebagian dari sedekah dan infak atau
zakat untuk kelangsungan pembangunan Rumah Tahfizh Al-Ma’arij ini.
“Istilah
urang Piaman sato sakaki, dalam berbuat kebaikan untuk keperluan putra dan
putri kita,” tutur Amir Azli yang sangat gigih dalam memperjuangkan penghafal
al-Qur’an di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman, tiada hari tanpa Al-Qur’an,”
ucap Amir Azli. (ATM / ZT)