Rakor Penangulangan Bencana, BPBD Kota Pariaman Teken Kerjasama dengan BMKG Stasiun Padang Panjang

0
Walikota dan Forkopimda menyaksikan penandatanganan kerjasama BMKG Padang Panjang dengan BPBD Kota Pariaman

Pariaman, CanangNews -- Pemerintah Kota Pariaman mempunyai komitmen yang tinggi dalam menyikapi potensi bencana.Hal ini sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat di bidang kebencanaan. Dalam hal ini, pemerintah mempunyai kewajiban memberikan rasa aman dan tentram kepada masyarakatnya serta selalu siaga, tanggap dan tangguh dalam menghadapi bencana.

Walikota Pariaman Mukhlis Rahman mengemukakan hal itu dalam kata sambutannya pada acara Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Bencana Kota Pariaman, bertempat di Aula Balaikota Pariaman, Rabu (13/9/2017).

Komitmen ini dibuktikan dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Pariaman tahun 2009-2013, yang pada misi  ke-4  mengamanatkan Optimalisasi Hasil Pembangunan dan Sarana Prasarana Daerah dalam Menunjang Peningkatan Kesejahteraan Rakyat dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan, Kesesuaian Tata Ruang dan Mitigasi Bencana.

“Rapat Koordinasi ini dimaksudkan untuk mengurangi dampak resiko bencana di Kota Pariaman, sekaligus penandatanganan perjanjian kerjasama antara BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika – red) Stasiun Padang Panjang dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah – red) Kota Pariaman,” tutur Mukhlis.

Perjanjian kerjasama dari BMKG, melingkupi tentang Pemanfaatan Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami, Cuaca Ekstrem, Iklim Ekstrem, Gelombang Laut Berbahaya, Hot Spot dan Kabut Asap untuk Penanggulangan Bencana di Wilayah Kota Pariaman.

“Kami yakin, perjanjian kerjasama ini, akan sangat membantu dan bermanfaat sebagai pedoman dalam menyikapi kondisi bencana yang terjadi, dengan informasi yang diberikan oleh BMKG nantinya,” ujarnya.

Rakor ini juga membahas Penyusunan Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) berdasarkan Indikator Ketahanan Daerah, dan Perbaharuan Dokumen Kajian Resiko Bencana.

“Kami memberikan apresiasi yang sebesar besarnya kepada seluruh Tim Koordinasi Penanggulangan Bencana yang pada kesempatan kali ini akan melakukan Penyusunan RPB Kota Pariaman, yang berdasarkan Indeks Ketahanan Daerah yang didampingi langsung oleh konsultan yang ditunjuk BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Pusat,” tukasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan mitigasi bencana tidak hanya masalah kesiapsiagaan kita dalam lingkup tugas Penanggulangan Bencana, tetapi juga tentang bagaimana kita mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memohon perlindungan dan ridho-Nya.

“Marilah kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-Nya, dengan meramaikan mesjid dan mushalla, serta menggalakkan Maghrib Mengaji dan Masih Puber (Manunggal Subuh Indah Penuh Rahmat) yang telah kami canangkan selama ini,” tutupnya.

Sebelumnya, Kepala BPBD Kota Pariaman Drs Yaminurizal MSi melaporkan, dari 514 kabupaten/kota yang ada di Indonesia, hanya 45 kabupaten/kota yang mendapat pendampingan oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana –red) melalui konsultan, baik sebagai tim penyusun, tim tenaga ahli maupun sebagai tim asistensi, satu di antaranya adalah Kota Pariaman.

Untuk tingkat Sumatera Barat, lanjut dia, hanya Kota Pariaman mendapatkan pendampingan dari BNPB.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada BNPB yang selalu memperhatikan Kota Pariaman dalam hal penanggulangan bencana, serta dukungan peralatan yang diberikan, baik pada saat pra bencana, tanggap darurat dan pada masa pemulihan,” ucapnya.

Beberapa upaya telah dilakukan, papar Yaminurizal. Antara lain menyiapkan perangkat hukum (regulasi) tentang kebencanaan, menyiapkan sarana dan prasarana, sistem peringatan dini bahaya (early warning system), membuat jalur evakuasi, menjadikan SD, SMP, SMA sebagai sekolah siaga bencana serta pembentukan Forum Masjid Peduli Bencana.

“Dan yang lebih penting, bagaimana menyadarkan dan mencerdaskan masyarakat Kota Pariaman untuk  dapat hidup dan bersahabat dengan kondisi bencana, melalui pembentukan Kelompok Siaga Bencana di tiap desa/kelurahan yang ada di Kota Pariaman,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini Kepala BMKG Padang Panjang Rahmat Triono memberikan catatan Gelombang Seismik Gempa 30 September 2009 lalu, yang tercatat di seluruh BMKG di indonesia, kepada Walikota.


Hadir dalam acara ini Konsultan Pendamping BNPB Pusat Rifanse Yusrizal, Kepala BMKG Stasiun Padang Panjang Rahmat Triono dan jajarannya, Ketua DPRD Kota Pariaman Mardison Mahyudin, Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah – red) serta Tim Koordinasi Penangulangan Bencana. (J / ZT) 

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(50)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top