“Farlan menderita penyakit jenis tumor di leher. Diawali dengan bengkak kecil seperti bisul sekitar 6 bulan lalu dan sempat sebelumnya dibawa untuk pengobatan ke Puskesmas Pembantu setempat. Bisul itu sempat meletus, namun beberapa hari kemudian bekas letusan tersebut bertambah besar,” cerita Tafip dan Nova di rumah mereka Jumat (24/2/2017).
Farlan juga sempat dirawat di RSUD Adnan WD. Sebab tidak punya cukup dana, sekali berobat saja memakan biaya Rp150 ribu, Tafip yang kesehariannya tukang batu ini disarankan dokter untuk mengurus BPJS.
Tafip dan keluarga pun mengurus BPJS secara mandiri karena mereka belum mendapatkan Kartu Indonesia Sehat dari pemerintah. Setelah mendapatkan BPJS secara mandiri, Farlan kembali dirawat di RSUD Adnan WD terus dirujuk ke RSUD Ahmad Mukhtar Bukittinggi. Sebab, tingginya resiko Farlan kemudian dirujuk ke M Djamil Padang untuk perawatan intensif.
Selama 15 hari Farlan dirawat di RSUD M Djamil Padang membuat dana di dompet Tafip beserta istrinya menipis. Sehingga harus mengambil langkah “ndak ado kayu janjang dikapiang,” semua cara yang bisa dilakukan. Akhirnya mereka pun pulang dengan rekomendasi dokter harus melakukan perawatan jalan, namun mereka tidak punya uang cukup.
Deraian airmata mereka mengucur. Keduanya berharap bantuan dari donatur dan pemerintah untuk pengobatan anak mereka yang sangat mereka sayangi.
Tafip yang masih numpang tinggal di rumah mertua ini, sangat berharap bantuan dan donasi. Walinagari setempat, Harmen dan kepala Puskesmas Mungo juga sudah tahu keadaan ini.
Farlan tidak bisa dipakaikan pakaian mengingat bengkak dikepalanya dan cairan yang sering membuat lengket pakaian membuat Farlan semakin perih menahan sakit.
Mendengar kabar ini, Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi segera mengumpulkan instansi terkait untuk melakukan peninjauan langsung ke rumah Farlan. Bupati Irfendi Arbi sangat prihatin melihat warganya, khusunya Farlan yang seorang siswa Taman Kanak-Kanak itu.Selanjutnya Farlan dirawat di RSUD Ahmad Darwis di Suliki. Bupati Irfendi Arbi mengantar langsung Farlan.
Kepedulian masyarakat juga telah terlihat melalui grup WA “Luak 50.” Penggalangan dana dikumpulkan dari para donatur.“Insya Allah setelah shalat Jum’at dana tersebut akan kita salurkan,” ucap Marsanova Andesra salah satu donatur dan pengumpul sumbangan.(Sardi)
.
