KETERBATASAN pengelihatan
ternyata tak menjadi penghalang bagi Arif Firman (22 tahun) untuk berprestasi
dan mengembangkan bakat. Buktinya, dia memiliki tekad yang kuat untuk mencapai
impiannya. Contohnya dalam pendidikan, Arif mampu meraih juara III Olimpiade
Sains Nasional (OSN) Matematika PKLK tahun 2015 lalu.
Kegigihan
untuk dapat berprestasi, sudah tertanam dalam diri Arif sejak usia dini. Sebab,
dia memang dibimbing oleh ibunya untuk menjadi sosok mandiri dan mampu memperjuangkan
apapun yang diinginkannya.
Untuk
memahami materi pembelajaran, dia tidak hanya membaca huruf braile, tetapi
mencari buku pelajaran dalam bentuk aplikasi yang dapat didengarnya. Sebab,
pengelihatannya yang terbatas, membuatnya tidak dapat membaca.
"Saya
hanya bisa melihat huruf dengan dua font. Jadi saya harus melakukan berbagai
cara agar tetap bisa mendapat banyak sumber pengetahuan,” ujar Arif ketika
diwawancarai di rumahnya.
Sekarang,
melalui suara merdunya, Arif menginspirasi Indonesia. Sebab dia berhasil
menjadi kontestan yang mewakili Sumatera Barat, dalam Liga Dangdut Indonesia
yang diadakan satu stasiun televisi, Kamis (18/1/2018) lalu.
Suaranya
membuat terkesima para hadirin di studio saat itu. Terlebih ketika dia menyanyikan
lagu Ayah karya Rinto Harahap,
membuat pendengarnya berlinangan air mata. Sebab sebelum bernyanyi, Arif
menceritakan perjuangan hidup keluarganya setelah sang ayah wafat.
“Saya
dan dua saudara saya memiliki kekurangan pada penglihatan. Ini tentu sudah
menjadi perjuangan keras bagi ibu kami dalam membesarkan kami. Untuk itu, saya
bercita-cita membanggakan keluarga,” ujar anak kedua pasangan Yurlisman dan
Netra Zaidi.
Arif
menceritakan, dirinya memulai mengembangkan bakat di dunia musik ketika melanjutkan
pendidikan di SMAN 3 Kota Padang. Tahun 2016 dia mengikuti ajang Sumbar
Talenta. “Waktu ikutan Sumbar Talenta, Alhamdulillah
saya menjadi the best vocal,”
katanya.
Sejak saat
itu, Arif semakin termotivasi mengembangkan diri di dunia tarik suara. Sebab,
dia yakin, bakat itu harta yang sangat berharga dalam dirinya. Arif tidak hanya
piawai dalam bernyanyi, tetapi mahir memainkan sejumlah alat musik.
“Saya
sering juga diundang pada acara tertentu untuk bernyanyi. Jadi, banyak yang
mengaku suka dengan suara saya,” ujarnya.
Sekarang,
Arif terbilang menjadi inspirasi. Sebab, sepulang dari konser dan meraih
Nominasi Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (19/1/2018), Bandara Internasional
Minangkabau ramai pengunjung. Kedatangan Arif saat itu disambut teriakan para
pendukungnya, tak terkecuali Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni dan Wakil Bupati
Suhatri Bur.
“Kami
sangat bangga Arif bisa mengharumkan nama Kabupaten Padang Pariaman karena
berhasil mewakili Sumbar dalam konser Liga Dangdut. Semangat anak kita ini
memang patut untuk didukung penuh agar tetap berkobar,” ujar Ali Mukhni
didampingi Suhatri Bur.
Menurut
Ali Mukhni, Arif adalah sosok yang menginspirasi banyak orang. Sebab dia tidak
menganggap keterbatasan menjadi penghalang untuk berprestasi di banyak bidang. Oleh
karena itu, Ali Mukhni mengajak generasi muda dapat mencontoh kegigihan Arif.
“Anak-anak
seperti Arif ini yang patut dicontoh sikapnya. Dia rendah hati dan pintar.
Makanya beliau sangat dicintai banyak orang. Buktinya, sekarang BIM dipadati
orang-orang yang menyambut kedatangannya,” ujar Ali Mukhni.
Kepada Arif,
Ali Mukhni meminta agar terus belajar dengan gigih sehingga dapat menjuarai
konser Liga Dangdut. Sebab dia melihat, masih banyak tantangan yang harus dihadapinya
ke depan.
“Saingan
konser berikutnya bisa saja lebih kuat. Baik dari sisi bernyanyi ataupun
pendukung. Jadi Arif harus semakin melatih diri. Saya yakin rakyat Indonesia
akan melirik bakat Arif,” ujarnya.
Berkat
kesungguhan perjuangan dan doa, Arif terus melaju babak demi babak konser. Rabu
kemarin dan Kamis malam nanti, Arif kembali menghiasi layar televisi
penyelenggara Konser Liga Dangdut. Kalau masih lolos, Arif akan mengikuti grand
final, Minggu 15 Mei depan. (***)