Berita dari Tanah Suci (9): Arafah, Puncak Haji Penuh Maghfirah

0
Jonpriadi – sekdakab Padang Pariaman (kedua dari kiri) terlihat menikmati pancaran matahari pagi

Arab Saudi, CanangNewsKemarin, Rabu, 8 Zulhijjah 1438 H, jamaah calon haji asal Kabupaten Padang Pariaman berangkat dari hotel pukul 13.08 WAS (Waktu Arab Saudi – red) dan tiba di Arafah pada pukul 14.47 WAS. Hal ini dilaksanakan sesuai keputusan Amirul Hajj Indonesia bahwa jamaah asal Indoneaia tidak melaksanakan tarwiyah yaitu sunnah haji untuk mabit di Mina sebelum berangkat ke Arafah dengan berbagai pertimbangan.

Setiba di Arafah, jamaah 'disambut' oleh terik matahari dengan suhu berkisar di 40-43 °C ditambah dengan badai pasir. Lelah dalam kendaraan dan hawa yang panas menguji ketahanan tubuh dan daya adaptasi jamaah. Tidak sedikit jamaah yang mengalami dehidrasi ringan. Bahkan ada jamaah yang memiliki riwayat sakit pernafasan sempat dilarikan ke klinik Kantor Kesehatan Haji Indonesia di Arafah.

Energi yang terkuras dan beban fisik yang berat membuat jamaah kelelahan. Terbukti, selesai shalat Magrib dan Isya yang dijama' qashar, tiada aktifitas yang dilaksanakan oleh jamaah melainkan istirahat, agar esok hari kondisi kembali fit seperti sedia kala.

Para jamaah calon haji sedang khusuk ber-talbiyah

Pagi ini, usai shalat subuh, tenda jamaah bergemuruh oleh bacaan talbiyah (labbaik Allahumma labbaik) dengan sarat makna: Ya Allah, aku (datang) memenuhi panggilanMu. Meski dari negeri yang jauh, menghabiskan biaya dan waktu, tapi kami mendatangiMu, hanya untukMu dan karenaMu semata.

Suasana yang haru nan syahdu ini beriringan dengan terbitnya matahari dari Bukit Arafah. Suasana yang mungkin diperoleh jamaah hanya sekali seumur hidup. Dan berakhir saat petugas konsumsi berdatangan. Saatnya mengisi kebutuhan ragawi, setelah ruhani berisi penuh dengan kalimahNya.

Sembari menikmati sarapan pagi dan pancaran sinar mentari di Arafah, beberapa jamaah pergi berjalan ke luar tenda sambil melemaskan otot yang kaku. Di antara jamaah tersebut juga terdapat Jonpriadi, Sekdakab Padang Pariaman. Saat didatangi TPHD (Tim Pendamping Haji Daerah – red) Padang Pariaman, beliau berpesan untuk tetap mengingatkan jamaah agar banyak meminum air putih.

Pemandangan saat terbit matahari dengan latar Bukit Arafah

Insya Allah, pada saat tergelincir matahari, imam akan berkhutbah, kemudian dilanjutkan dengan shalat Zuhur dan Ashar yang dijama qashar. inilah saat yang ditunggu hampir 2 juta manusia di Arafah. Berzikir, bertahlil, bershalawat, istighfar dan ibadah lainnya. Inilah saatnya di mana doa dikabulkan dan dosa diampuni.

Saat itu juga Allah membanggakan orang yang wukuf kepada malaikat yang ada di langit, seraya berfirman:  “Lihatlah keadaan hambaKu, mereka mendatangiKu dalam keadaan kusut dan berdebu” (HR. Ahmad 2: 224)


Alhamdulillah, sampai berita ini dirilis,  jamaah asal Kabupaten Padang Pariaman masih diperkenankan oleh Allah untuk mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji di Tanah Suci. (Laporan Afrinaldi Yunas, TPHD Padang Pariaman)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top