Agusriatman: Jurnalistik Identik dengan Tugas Penyuluh Pertanian
Maret 18, 2017
2
Kepala Dinas
Pertanian & Pangan Kota Pariaman Ir H Agusriatman MSi (dok
pariamantoday.com)
PARIAMAN, CanangNews – Sebanyak 30 Penyuluh Pertanian
Lapangan (PPL) se-Kota Pariaman mengikuti sosialisasi kewartawanan. Kegiatan
itu dimaksudkan sebagai langkah untuk menerbitkan Bulettin Sahabat Tani.
Panitia menghadirkan tiga narasumber, Sekretaris Dinas Pertanian & Pangan
Ir Dewi Sastra MM, Praktisi Jurnalistik Zakirman Tanjung dan Praktisi Humas
Muhammad Rusdi.
Kepala Dinas
Pertanian & Pangan Kota Pariaman Ir H Agusriatman MSi ketika membuka
sosialisasi itu, Kamis (16/3/2017) mengemukakan, PPL merupakan ujung tombak
Dinas Pertanian dalam upaya menyebar-luaskan informasi kepada para petani dan
menyerap aspirasi mereka.
Menurutnya,
penyebar-luasan informasi akan lebih efektif melalui tulisan, baik dalam bentuk
pemberitaan maupun jenis-jenis tulisannya. “Oleh karena itu, kegiatan ini akan
sangat bermanfaat untuk menambah wawasan serta mempelajari secara mendalam teknik-teknik
penulisan laporan jurnalistik.”
Ia menegaskan,
kegiatan jurnalistik dan kewartawanan sangat identik dengan tugas-tugas
penyuluhan pertanian. Laporan para PPL tidak hanya untuk diketahui pimpinan
tetapi terutama untuk para petani. Penyampaian informasi secara lisan tidak
selalu dapat diserap oleh para petani yang mendengar.
“Informasi itu
sangat mahal. Tanpa adanya informasi, kita tidak akan mengetahui apapun,” ujar
Agusriatman.
Awal menjadi Kadis
Pertanian, lanjutnya, ia menginginkan semua PPL membuat laporan secara rutin
dan berkelanjutan tentang kegiatan yang mereka lakukan di lapangan. “Nyatanya,
hingga sekarang belum ada penyuluh yang membuat laporan, belum ada yang sampai
ke meja saya. Padahal, apa sih susahnya membuat laporan?” tandasnya.
Terkait rencana menerbitkan
Bulettin Sahabat Tani Pariaman, Agusriatman menjelaskan, antara lain untuk
menghimpun informasi dari lapangan, menyebar-luaskan informasi kepada para
petani serta sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para PPL.
Ia juga mengingatkan
para PPL untuk rajin membaca berita-berita yang terpublikasi di media massa,
baik cetak maupun online. Jika terkait dengan kegiatan pertanian supaya
meng-kliping atau men-save pemberitaan atau tulisan tersebut untuk kepentingan
tugas.
Kota Pariaman,
papar Agusriatman terdiri dari 55 desa dan 16 kelurahan. Dengan 30 tenaga PPL
yang dimiliki Dinas Pertanian berarti satu PPL untuk setiap desa belum
terpenuhi.
Sedangkan Sekdis
Dewi Sastra menambahkan, dalam membuat laporan kegiatan pun PPL harus mengacu
kepada rumusan jurnalistik. Dengan kata lain, setiap laporan harus memuat enam
unsur yang pada kalangan wartawan dikenal dengan 5W + 1H. Yakni apa yang
terjadi, siapa yang terlibat, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana.
Rekreasi > bekerja sesuai kegemaran
Pada sesi
berikutnya, Praktisi Jurnalistik Zakirman Tanjung (ZT) tidak ikan hanya
memaparkan teknik-teknik jurnalistik dan kepenulisan secara mendalam, termasuk
dasar-dasar hukum dan kode etik, tetapi juga memberikan berbagai motivasi
kepada para penyuluh. Ia bahkan memaparkan nilai-nilai plus yang dapat
diperoleh wartawan dan penulis.
“Wartawan dan /
atau penulis merupakan sebuah profesi terhormat, tetapi bisa menjadi tercela
jika pelakunya menghalalkan segala cara. Wartawan dihormati karena kecerdasan
dan karakter positif yang mereka terapkan dalam menunaikan profesi,” cetus ZT.
Ia memotivasi para
penyuluh untuk bekerja melebihi besaran penghasilan yang diterima, bukan
sebaliknya. “Jika anda misalnya berpenghasilan Rp3 juta / bulan, bekerjalah
seakan-akan berpenghasilan Rp6 juta. Kelebihannya akan diberikan Allah Yang
Mahakaya dalam bentuk bonus seperti kesehatan, keluarga yang harmonis,
ketenangan pikiran dan hati, terpelihara dari fitnah dan musibah serta
memperoleh rizki yang tak terduga.”
Jika sebaliknya,
lanjut Zakirman, berpenghasilan misalnya Rp3 juta tetapi bekerja seakan-akan
berpenghasilan Rp1,5 juta, Allah Yang Mahakuasa akan mengambil kekurangnya
dalam bentuk seperti kegelisahan, penyakit, keluarga tak harmonis, ftnah dan
musibah serta pengeluaran yang sering tak terduga.
Oleh karena itu, ia
meminta para penyuluh menyukai atau menggemari kegiatan atau profesi mereka.
Sebab, rekreasi yang paling menyenangkan adalah bekerja sesuai dengan
kegemaran. (IB)
Tags
Mantap om zast....
BalasHapusMantap om zast....
BalasHapus